Wellcome To Flora Medica

Kami mengobati penyakit baru atau kronis dengan formula khusus tanpa operasi dan injeksi, metode penyembuhan ini langsung pada penyebab penyakit, kami padukan dengan therapy, akupuntur, refleksiologi dan terapi totok saraf gurah moderen yang bekerja secara causative bersifat KATALISATOR memperbaiki METABOLISME tubuh sehingga mengoptimalkan kemampuan jaringan dan anatomi Anda. Ingat, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan kecuali Anda malas berobat dan berusaha!

Info Kesehatan Bagi Masyarakat Indonesia

Jangan biarkan penyakit menggerogoti anda kalau penyakit anda bisa disembuhkan sekarang kenapa harus menunggu lebih lama???! Konsultasikan kesehatan anda dan dapatkan solusinya hanya pada CLINIK FLORA MEDICA. Semoga anda kembali menikmati hidup anda. Ribuan orang diseluruh Indonesia sudah tertolong sekarang giliran anda. Tidak ada alasan untuk tidak mencoba. Datanglah sekarang juga dan buktikan keampuhan Clinik Flora Medica...



Anda frustasi dengan penyakit yang anda derita, sudah mencoba berbagai macam obat, tapi anda belum juga mendapatkan hasilnya, Kini saatnya anda Konsultasikan kesehatan anda pada CLINIK FLORA MEDICA

PRAKTEK MENETAP

SUBULUSSALAM
Jln. Lae Bersih Dusun Suka Dame Desa Penanggalan
Kec. Penanggalan Kodya Subulussalam
NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BLOK VI,RIMO,SINGKIL
Jln. Cut Meutia Blok VI Desa Tunas Harapan
Kec. Gunung Meriah Aceh Singkil
NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BLANG PIDIE /ABDYA

Jln. Letkol BB jalal Desa. Padang Baru kec. susoh - ABDYA
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Depan Puskesmas Susoh


PRAKTEK MENETAP

PRAKTEK MENETAP

Kamis, 10 Juni 2010

Alternatif Terapi Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) telah menjadi penyebab utama kematian dewasa ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 7 juta orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada tahun 2002. Angka ini diperkirakan meningkat hingga 11 juta orang pada tahun 2020.

Di Indonesia, kasus PJK semakin sering ditemukan karena pesatnya perubahan gaya hidup. Meski belum ada data epidemiologis pasti, angka kesakitan/kematiannya terlihat cenderung meningkat. Hasil Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 menunjukkan tiga dari 1.000 penduduk Indonesia menderita PJK.

jantung-koroner-parah

PJK terjadi karena penyempitan/ penyumbatan pembuluh darah koroner yang berfungsi mendistribusikan darah dan oksigen ke otot jantung. Penyumbatan (plak aterosklerosis) disebabkan tertumpuknya endapan lemak (terutama kolesterol LDL), sel-sel otot polos pembuluh darah dan matriks ekstraseluler lainnya di sepanjang dinding arteri sebagai hasil proses yang berlangsung bertahun-tahun. Jika aliran darah berkurang secara bermakna, maka penderita perlu segera mendapat tindakan medis.

Keluhan penderita PJK bervariasi. Umumnya angina pectoris, rasa sakit di dada seperti tertekan benda berat yang kadang menjalar ke lengan, rahang, dan punggung. Ada pula penderita yang mengeluh leher seperti tercekik atau merasa sakit di ulu hati. Keluhan biasanya terjadi saat penderita melakukan aktivitas fisik atau stres yang membuat jantung berdenyut lebih kencang dan menuntut lebih banyak oksigen.

Sebagian penderita bahkan datang ke dokter dalam keadaan serangan jantung (infark miokard akut) dengan rasa sakit yang lebih hebat dan lama, sehingga badan basah kuyup dengan keringat dingin. Jika tidak ditangani secara baik, bisa berujung pada kematian.

Faktor risiko PJK dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu faktor risiko yang dapat dikurangi, diperbaiki atau dimodifikasi, dan faktor risiko yang bersifat alami atau tidak dapat dicegah. Faktor risiko yang tak dapat diubah adalah usia (lebih dari 40 tahun), jenis kelamin (pria lebih berisiko) serta riwayat keluarga. Faktor risiko yang bisa dimodifikasi, antara lain kebiasaan merokok, dislipidemia, kurang gerak, kegemukan, diabetes melitus, stres, infeksi, serta gangguan pada darah (fibrinogen, faktor trombosis, dan sebagainya). Oleh sebab itu, beberapa usaha sebenarnya dapat dilakukan untuk mengurangi faktor risiko tersebut, seperti diet yang sehat, lebih banyak mengkonsumsi serat yang larut, olahraga rutin dan teratur, serta berhenti merokok.

Alternatif Terapi

Pilihan terapi PJK berkembang sesuai kemajuan teknologi. Umumnya dibagi menjadi terapi dengan obat- obatan, angioplasti koroner (PTCA), dan bedah pintas koroner (CABG). Obat PJK berupa obat antiangina (nitrat, beta blocker, calcium chanel blockers), berguna untuk mengurangi konsumsi oksigen otot jantung dan menambah aliran darah koroner dengan cara melebarkan pembuluh darah.

jantungkoroner_clip_image002

Obat diuretik berkhasiat meningkatkan pengeluaran garam dan air lewat urine sehingga mengurangi jumlah cairan dalam sirkulasi sekaligus menurunkan tekanan darah. Obat digitalis berfungsi menambah kekuatan kontraksi otot jantung, sehingga memperbaiki fungsi kerja jantung. Obat ini sering dipakai juga sebagai antiaritmia (anti gangguan irama jantung).

Obat antihipertensi, bekerja melebarkan pembuluh darah/ merelaksasikan otot halus arteri. Yang paling populer adalah obat-obatan antiplatelet (aspirin), berfungsi mengencerkan darah.

Penelitian terakhir menunjukkan pemberian statin (obat penurun kolesterol) lewat oral sesudah serangan jantung mampu menurunkan angka kematian hingga 34 persen per tahun. Efek antiperadangan obat ini memiliki kemampuan memperkuat lapisan pelindung plak, menstabilisasikan plak, dan bahkan dapat mengurangi penyempitan. Sayangnya hingga saat ini belum ada satu pun obat yang dapat menghancurkan sumbatan/plak yang menjadi dasar penyebab PJK.

Risiko Tinggi

Pada penderita berisiko tinggi, obat-obatan kerap kurang memadai, sehingga hanya ada dua cara untuk mengatasi sumbatan ini, yakni angioplasti koroner dan bedah pintas koroner. Tindakan hanya dilakukan bila sumbatan melebihi 50 persen diameter lumen pembuluh darah koroner lewat pemeriksaan angiografi. Angioplasti koroner merupakan metode tindakan intervensi untuk memperbaiki pembuluh darah secara dini dengan penggunaan balon untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat. Tindakan ini dapat menurunkan tingkat kematian hingga 36 persen. Terapi ini dikenalkan pertama kali oleh Dr Andreas Gruentzig di tahun 1977.

Saat itu, masih dilakukan dengan alat yang sangat sederhana. Perkembangan teknologi khususnya di bidang kateter, balon, dan alat-alat medis baru seperti stent, obat-obatan, sinar x, dan kemampuan operatornya, semakin mempopulerkan terapi ini. Tindakan dilakukan di laboratorium kateterisasi yang menyerupai ruang operasi. Penderita dibaringkan di meja dan dihubungkan dengan alat monitor irama jantung secara terus-menerus. Setelah pembiusan lokal, sebuah kateter lalu dimasukkan ke arteri lewat lipatan paha atau pergelangan tangan. Melalui kateter itu dimasukkan kateter lain yang mempunyai balon di ujungnya dan diarahkan ke jantung dengan bantuan monitor. Saat mencapai pembuluh darah yang tersumbat, balon dikembangkan untuk menyingkirkan plak, sehingga jantung kembali memperoleh pasokan darah secara normal.

PTCA dianggap berisiko lebih kecil dan hanya memerlukan perawatan singkat (1-2 hari) di rumah sakit. Di dunia saat ini dilakukan lebih dari 1 juta kasus per tahunnya. Kelemahannya berupa risiko terjadinya penyempitan kembali (restenosis) hingga sebesar 50 persen dari diameter lumen di tempat yang sama dalam kurun waktu 3-6 bulan.

plakdalamarteri

Para ahli terus meneliti cara mengatasi masalah ini. Aneka obat seperti golongan kortikosteroid, sitostatik, penurun lemak, vitamin E dosis tinggi, dan lainnya telah dicoba. Tetapi gagal karena restenosis bersifat lokal. Obatnya pun harus diberikan lokal lewat kateter dengan dua metode, yaitu radiasi sinar gama atau beta intrakoroner. Hambatannya adalah fasilitas yang terbatas dan efek samping yang mungkin timbul.

Metode lain adalah dengan melapisi stent (semacam kerangka metal yang berfungsi sebagai penyangga supaya pembuluh darah tetap terbuka) dengan obat pencegah tumbuhnya jaringan baru, seperti Sirolimus dan Paclitaxel. Obat dilepas saat stent dicopot dan perlahan obat itu bereaksi dengan plak, sehingga pertumbuhan sel terhambat, bahkan terhenti.

Metode ini bisa menurunkan angka restenosis hingga 5 persen dan pada penderita diabetes melitus bahkan mencapai 10 persen, serta terbukti aman karena tak dijumpai efek samping sistemik. Meski begitu, penelitian terus dilanjutkan karena metode ini masih belum sempurna.

Angioplasti koroner yang dipaksakan pada lesi koroner berat dan melibatkan banyak pembuluh darah berisiko tinggi terjadinya penyempitan ulang dan bahkan penyumbatan. Lagi pula tindakan angioplasti berulang, terlebih bila memerlukan banyak stent, juga memerlukan biaya besar.

Bisa jadi biaya angioplasti akhirnya malah lebih besar daripada tindakan bedah dan akhirnya penderita juga harus dikirim ke meja operasi dengan disertai risiko yang lebih tinggi.

Pada keadaan demikian, pilihan bedah pintas koroner dari semula akan lebih menguntungkan. Operasi bedah juga lebih menguntungkan pada penderita dengan penyempitan yang terletak di posisi pembuluh koroner utama kiri, penderita diabetes melitus dan penderita dengan penurunan fungsi jantung.

Dokter spesialis bedah jantung melakukan pemasangan pembuluh darah pintas (bypass) pada pembuluh darah koroner yang menyempit/tersumbat dengan menggunakan pembiusan total. Materi bypass dapat diambil dari pembuluh darah balik kaki, pembuluh darah di bawah dada atau di lengan. Teknik ini pertama kalinya diperkenalkan Dr Rene Favoloro di Cleveland Clinic, AS pada tahun 1969. Saat ini lebih dari 300 000 operasi ini telah dilakukan di AS setiap tahunnya. Sayangnya pembuluh darah baru yang ditanam (graft) tidak selalu terjamin bebas masalah. Bisa jadi dalam perjalanan waktu, graft menyempit/menyumbat, sehingga memerlukan angioplasti atau operasi ulangan.

Risiko telah semakin kecil dengan meningkatnya pengalaman, penemuan obat-obatan dan perkembangan teknologi. Angka kematian berkisar antara 1-2 persen. Bahkan, di pusat jantung yang besar/terkenal, bisa mencapai di bawah 1 persen.

chol-arter

Kini juga dikenal off pump bypass surgery, yaitu tindakan bedah jantung tanpa menggunakan bantuan mesin jantung paru. Penanaman graft dilakukan pada jantung yang masih berdenyut (beating heart). Teknik ini dapat mengurangi biaya operasi, mempersingkat masa rawat inap dan mengurangi trauma, maupun komplikasi akibat bedah. Namun manfaatnya masih memerlukan evaluasi jangka panjang.

Pemilihan terapi PJK bergantung pada beberapa hal, seperti lokasi dan karakter penyempitan, jumlah pembuluh darah yang terlibat, fungsi jantung, adanya penyakit penyerta, usia, dan juga biaya. Masing-masing tindakan terbukti meningkatkan harapan dan kualitas hidup penderita PJK. Kekhawatiran risiko masing masing tindakan intervensi dapat dipahami, tetapi risiko itu telah jauh lebih kecil dibandingkan masa- masa sebelumnya.

Pengambilan keputusan jenis tindakan oleh dokter yang merawat penderita secara objektif dan bijaksana sangatlah diperlukan untuk memberikan manfaat terapi yang sebesar mungkin bagi penderita PJK. Tentu saja berbagai tindakan ini perlu juga disertai perbaikan gaya hidup, yakni menerapkan pola makan yang sehat, diet rendah kolesterol, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres.

ATASI ASMA ANDA DENGAN HERBAL



Definisi Asma secara keseluruhan adalah penyakit peradangan saluran pernafasan yang kronik. Saluran napas (udara) yang meradang dan teriritasi, rentan dan sensitif terhadap pemicu atau iritan apa pun.

Keadaan ini biasanya dipicu oleh beberapa faktor:

  • Infeksi virus dan bakteri dalam sistem pernafasan seperti flu dan pilek.
  • Alergi sepeti jamur, tungau, debu, kecoa, bulu anjing atau kucing dan udara dingin.
  • Emosional seperti stress, kegelisahan dan depresi

Maka, ketika penderita asma terpapar oleh suatu pemicu, saluran udaranya akan bereaksi berlebihan dan membengkak. Karena terjadinya penyempitan dan aliran udara menurun maka lendir akan terbentuk di paru-paru sehingga penderita mengalami kesulitan bernafas. Lendir tersebut merupakan tempat yang ideal untuk berkembang biaknya bakteri sehingga akan mengakibatkan peradangan pada saluran pernafasan akibatnya menimbulkan gejala seperti batuk, nafas mengikik dan sulit bernafas.

Inhaler yang mengandung Corticosteroids biasanya paling efektif untuk mengurangi pembengkakan dan memudahkan penderita asma untuk bernapas. Tetapi banyak penderita asma agak khawatir terhadap efek dari penggunaan menghirup Corticosteroid dalam jangka waktu yang panjang.

Pada kasus asma seperti ini, pengobatan dengan Annise Herbal Aromatherapy dapat membantu mencegah dan mengobati asma. Meskipun penderita asma tidak secara langsung berhenti mengkonsumsi obat-obatan tanpa seizin dokter, namun Annise Herbal dapat mengurangi penggunaan obat-obatan dan corticosteroid. Kedepannya punya potensi mengurangi kambuhnya asma.

Annise Herbal Aromatherapy yang terdiri dari minyak esensial dan bahan-bahan alami lainnya dapat mencegah asma dalam beberapa hal:

  1. Antiseptik dan antibakteri: jika asma muncul karena faktor infeksi saluran pernafasan maka produk Annise Herbal seperti Flu Relief Inhalation, Flu Relief Oil, Sinus Clear dan Mouth Wash Blend bersifat antiinfeksi dan antibakteri sangat membantu untuk menyembuhkan infeksi dan mematikan bakteri pada saluran pernafasan seperti rongga hidung, tenggorokkan dan saluran udara ke paru-paru.
  2. Spasmolitik: Asthma Relief Inhalation dan Asthma Relief Oil pada produk Annise Herbal membantu meringankan spasme otot polos yang digunakan untuk mengurangi sesak dan batuk.
  3. Mukolitik dan ekspektoran: Flu Relief Oil pada produk Annise Herbal bersifat mukolitik membantu melarutkan lendir dan mematikan kuman-kuman didalam lendir tersebut dan mempunyai efek ekspektoran yang menyebabkan penguraian sekret serta aktivitas silia.
  4. Antiinflamasi: Asthma Relief Oil mempunyai efek anti radang yang dapat mengurangi peradangan dan pembengkakkan pada saluran pernafasan.
  5. Sedatif: Stress Relief Inhalation sangat efektif sebagai sedatif yang dapat menenangkan sistem saraf pusat.

  6. Antiallergi dan immunostimulan: Allergy Relief Oil pada produk Annise Herbal mengurangi gejala alergi dan mempunyai efek imunostimulan melalui peningkatan kadar imunoglobulin.

Ginjal


Ginjal adalah salah satu organ penting yang kadang kesehatannya disepelekan oleh sebagian besar masyarakat. Konsekuensi dari hal ini, pada masa mendatang kita akan dihadapkan oleh sebuah kondisi yang memungkinkan ginjal mengalami gangguan; akibat gaya hidup yang buruk.

Memahami akibat-akibat kesehatan sangat diperlukan saat ini agar kesehatan ginjal bisa dijaga.

Menurut data statistika kesehatan WHO, terdapat 66.000 kasus transplantasi ginjal pada 2005 di seluruh dunia. Di tahun yang sama, 21.000 liver dan 6000 jantung ditransplantasi . Ini berarti transplanstasi ginjal sebesar tiga kali transplantasi liver.

Dalam kasus diet yang terlalu berat dan gaya hidup yang buruk, kesehatan ginjal sering kali terabaikan. Jika ini tidak segera dicari cara bagaimana menanganinya, dipastikan ginjal akan rusak dan mengganggu keseluruhan metabolisme tubuh.

A. Anatomi Ginjal

Anatomi ginjal diperuntukkan untuk berbagai kegiatan krusial bagi tubuh. Berwarna merah tua, organ ini terdari dua sisi; sisi convex dan concave. Masing-masing sisi ginjal disambungkan oleh membran transparan yang disebut renal capsule, yang membantu memproteksi kedua ginjal dari infeksi dan trauma.

Ginjal terbagi atas dua area besar, yaitu :
  1. Area berwarna cerah di bagian luar, renal cortex
  2. Area berwarna pekat di bagian dalam, renal medulla
Di dalam medulla ada 8 atau lebih cone-shaped sections yang disebut sebagai renal pyramids. Area di antara piramid disebut renal columns.

B. Anatomi Ginjal dan Ekskresi

Struktur paling mendasar pada ginjal adalah nephrons. Masing-masing ginjal memiliki satu juta struktur mikroskopis ini yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah buangan.

Pembuluh darah arteri menyalurkan darah ke ginjal setiap hari, 180 liter atau 50 galon. Ketika darah memasuki ginjal, maka ia akan disaring dan dikembalikan ke jantung melalui pembuluh darah vena.

Proses penyaringan dan pembuangan limbah dari cairan tubuh disebut ekskresi. Tubuh mempunyai empat sistem organ yang bertanggungjawab terhadap proses ekskresi ini. Sistem urinisasi adalah salah satu sistem organ dalam ekskresi. Ia bertugas membuah limbah, racun, hormon, garam, besi hidrogen, dan air yang tidak diperlukan lagi di dalam tubuh.

C. Ukuran Ginjal Normal

Ginjal yang normal pada orang dewasa berukuran :

Panjang: 10-13 cm (4 -5 inci)
Lebar: 5-7,5 cm (2-3 inci)
Berat: kurang lebih 150 gram
Persentase berat ginjal: 0,5% dari berat tubuh

Ukuran ginjal pada manusia sangat kecil, anatomi juga sangat sederhana, akan tetapi tanggung jawabnya terhadap kesehatan tubuh sangat besar. Jadi jagalah selalu kesehatan ginjal agar aktivitas Anda lancar.

D. Fungsi Ginjal
  1. Membuang racun dan produk buangan/limbah dari darah. Racun di dalam darah diantaranya urea dan uric acid. Jika kandungan kedua racun ini terlalu berlebihan, akan mengganggu metabolisme tubuh.
  2. Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi seluruh cairan (aira dan garam) di dalam tubuh
  3. Meregulasi tekanan darah. Ginjal menghasilkan enzim renin yang bertugas mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolisis. Renin mengubah protein dalam darah menjadi hormon angiotensis. Selanjutnya angiotensis akan diubah menjadi aldosterone yang mengabsorbsi sodium dan air ke dalam darah.
  4. Mengatur keseimbangan pH darah.
  5. Memproses vitamin D sehingga dapat distimulasi oleh tulang
  6. Memproduksi hormon erythropoiethin yang bertugas memproduksi sel darah merah di tulang
E. Penyakit pada Ginjal
  1. Diabetes mellitus
  2. Hipertensi
  3. Pyelonephritis (inflamasi pada ginjal)
  4. Batu ginjal
  5. Alport syndrome
  6. Kidney reflux disease
  7. Medullary sponge kidney
F. Bagaimana menjaga kesehatan ginjal ?
  1. Melakukan diet. Jagalah setiap asupan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi, tidak merokok, dan tidak minum minuman beralkohol
  2. Menjaga kesehatan air dan organ ginjal
  3. Berolahraga secara teratur
  4. Melakukan detoxifikasi bagi kesehatan ginjal

StrokeStroke


Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak (cerebrovascular disease) yang dapat menimbulkan kelumpuhan.

Pada orang berusia lanjut, stroke atau penyakit pembuluh darah otak sering terjadi akibat pembekuan darah atau akibat perdarahan di dalam otak. Perkataan stroke (hantaman) digunakan karena keadaan ini sering kali menghantam tanpa peringatan. Orang yang terkena stroke mendadak jatuh dan tidak sadarkan diri.

Sering mukanya menjadi kemerahan, napasnya mengorok, nadinya kuat dan lambat. Ia dapat berada dalam keadaan tidak sadar (koma) selama berjam-jam atau berhari-hari.

Jika penderita masih hidup, ia akan mengalami kesulitan dalam berbicara, melihat atau berpikir, atau salah satu sisi muka dan tubuhnya mengalami kelumpuhan. Jika serangan stroke ringan, sebagian dari gangguan ini dapat terjadi namun kesadaran masih berfungsi dengan cukup baik. Stroke berangsur-angsur membaik seiring berjalannya waktu.

A. Fakta-fakta tentang Stroke

  1. Setiap 45 detik, seorang di Amerika Serikat mengalami serangan stroke
  2. Dalam satu detik, 32.000 sel otak mengalami kematian. Pada kasus stroke, selama 59 detik lebih dari 1,9 juta sel otak mengalami kematian
  3. Di Amerika Serikat, stroke merupakan penyakit pembunuh nomor tiga
  4. Sekitar 700.000 warga Amerika Serikat mengidap stroke baru atau dalam proses penyembuhan, dan lebih dari 163.000 mengalami kegagalan/kematian.
  5. Ada kira-kira 266.000 orang yang terserang stroke dalam keadaan selamat namun mengalami cacat permanen
  6. Stroke pada 2008 mengintai sekitar 4 juta warga Amerika Serikat
  7. Kemungkinan warga AS terkena serangan stroke adalah 1:5
  8. Kerugian ekonomi akibat serangan stroke adalah 40 – 70 milyar dolar AS
  9. Stroke bisa dicegah, sehingga diperlukan pendidikan agar masyarakat mengetahui bagaimana cara melakukan antisipasi terhadap penyakit tersebut

B. Hal-hal yang mampu menghindarkan seseorang dari stroke

  1. Berolahraga secara teratur
  2. Hidup sehat dan menghindari kemungkinan terjadinya stres
  3. Tidak merokok
  4. Menghindari minuman beralkohol
  5. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi

C. Mitos tentang stroke dan kenyataannya

  1. Penderita stroke akan menanggung penyakit tersebut selama hidupnya dan tidak bisa disembuhkan. Kenyataannya, seseorang yang mengalami stroke dapat disembuhkan melalui perawatan medis tertentu
  2. Stroke menyerang mereka yang sudah berusia lanjut. Kenyataannya, semua orang baik tua atau muda berpotensi terserang stroke
  3. Stroke menyerang jantung. Kenyataannya, stroke menyerang otak
  4. Penyembuhan stroke hanya dilakukan beberapa bulan. Yang tepat, seorang stroke harus memperoleh perawatan sepanjang hidupnya
  5. Efek yang ditimbulkan setelah terserang stroke akan tampak seketika. Yang benar adalah butuh satu bulan untuk melihat efek yang ditimbulkan oleh stroke

D. Pengobatan :

  1. Baringkan penderita di tempat tidur dengan kepala sedikit lebih tinggi daripada kedua kakinya.
  2. Jika penderita dalam keadaan tidak sadar, dongakkan kepalanya ke belakang dan putar ke satu sisi sehingga air ludahnya (atau muntahannya) dapat mengalir ke luar dari mulut dan tidak memasuki paru-parunya.
  3. Selama tidak sadar (koma), jangan berikan makanan, minuman, atau obat-obatan melalui mulut. Segera minta pertolongan dokter.
  4. Setelah mengalami pingsan (karena serangan pada pembuluh darah otak), jika penderita lumpuh sebagian, bantulah ia untuk berjalan dengan tongkat dan menggunakan tangannya untuk mengurus kepentingannya sendiri. Penderita harus dihindarkan dari pekerjaan berat dan jagalah selalu emosinya agar tidak mudah marah.


E. Pencegahan:

  1. Makan makanan yang bergizi. Hindari makanan berlemak yang memicu naiknya berat badan secara berlebihan hingga menimbulkan obesitas
  2. Jangan minum minuman yang mengandung alkohol.
  3. Berlaku hidup sehat dengan tidak merokok.
  4. Menjaga agar badan dan pikiran tetap giat dan aktif
  5. Usahakan memperoleh istirahat dan tidur yang cukup
  6. Belajar untuk hidup santai dan hadapilah secara positif segala hal yang mencemaskan atau menjengkelkan Anda.

Catatan:

Apabila orang usia muda atau pertengahan mendadak lumpuh pada salah satu sisi mukanya tanpa tanda-tanda stroke lain, kemungkinan besar ia mengalam kelumpuhan sementara pada saraf muka (Bell’s palsy).

Biasanya gangguan ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan selanjutnya. Penyebabnya sendiri belum diketahui secara jelas. Tidak perlu dilakukan pengobatan, namun mengompres muka penderita dengan air hangat dapat membantu.

Jika salah satu mata tidak dapat tertutup sama sekali, tutuplah dengan pembalut pada malam hari untuk menghindarkan kerusakan mata akibat kekeringan.

ATASI DINI GEJALA DIABETES

Anda sering merasa lapar dan haus, meskipun sudah cukup makan dan minum serta sering buang air kecil ? Jika terjadi gejala seperti ini, kemungkinan besar mengidap penyakit kencing manis. Gejala lebih lanjut, luka tidak kunjung sembuh, berat badan makin menurun, penglihatan buram, badan terasa gatal-gatal, kaki-tangan terasa linu dan kesemutan.

Jika keluhan seperti di atas, boleh dikatakan anda telah mengidap penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus ini adalah penyakit menahun (kronik). Penyakit kencing manis disebabkan dari kurang berfungsinya kelenjar ludah perut atau pankreas. Jadi bukan kerena kerusakan ginjal atau kuman. Pankreas terletak di belakang lambung, berisi cairan semacam getah yang membantu mencerna makanan.

Salah satu cairan yang dihasilkan adalah insulin. Zat ini dihasilkan oleh langerhans, kelompak sel yang tersebar di dalam pankreas. Tugas insulin adalah mengatur penggunaan karbohidrat/glukosa dalam tubuh. Ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup, maka zat gula (karbohidrat) dari makanan dan minuman mains tak dapat dimanfaatkan. Kelebihan gula akan larut ke dalam air seni sehingga disebut kencing manis.

Dan gula ini dapat pula larut ke dalam darah, maka saat diperiksa di laboratorium, endapan glukosa ini akan terlihat, sehingga di sebut gula darah. Penderita penyakit ini akan selalu kekurangan karbohidrat sehingga selalu merasa lapar dan haus. Jika sudah demikian, anda harus segera periksa dokter atau sinshe untuk mencegah kemungkinan terkena stroke.

Penyakit kencing manis tidak menular, namun, ada kecenderungan berasal dari keturunan. Pemicu lain adalah dari makanan yang berlebihan sehingga menjadi kegemukan, terutama bila berumur di atas 40 tahun.

Clinik Flora Medica merupakan salah satu alternatif yang bisa membantu menyembuhkan penyakit kencing manis anda. Sebagai salah satu pengobatan alternatif yang ada di Kota Subulussalam, dan cukup diminati karena telah banyak membantu menyembuhkan pasien dengan terapi totok saraf yang sangat berkhasiat. Hanya cukup 2 – 3 kali anda akan sembuh disertai dengan doa dan obat-obatan yang alamiah dan tanpa efek samping dan bebas dari penyakit derita anda.

Rabu, 19 Mei 2010

Terapi Bekam Pada Titik Akupunktur Untuk Penyakit Sciatica


Sciatica adalah nyeri yang menyebar di sepanjang perjalanan saraf sciatica. Manifestasi utamanya adalah nyeri unilateral pada punggung bagian bawah dan kaki, biasanya menyebar dari regio lumbar atau dari bokong hingga paha, fossa popliteal, bagian samping kaki dan biasanya menyebar dari regio lumbar atau dari bokong hingga paha, fossa popliteal, bagian samping kaki dan bagian samping punggung kaki. Nyeri yang terjadi bersifat tumpul, menusuk, atau nyeri yang panas, dan kaki yang terkena tidak dapat diangkat tinggi-tinggi. Rasa nyeri bertambah ketika batuk, bersin, menekuk kaki, dan nyeri bertambah ketika batuk, bersin, menekuk kaki, dan jongkok. Sciatica dikategorikan dalam sindroma arthralgia dalam pengobatan tradisional China.

Titik bekam 1 : Ashi Point, Huantiao (GB30), Chengfu (BL36), Yinmen (BL37), Chengshan (BL57), Yanglinquan (GB34), Zhibian (BL54), Dachangshu (BL35). Pertama, lakukan pembekaman 3 - 5 kop pada titik Huantiao (GB30), Chengfu (BL36), dan Ashi Point di sekitar bokong yang terkena. Kemudian bekamlah di sepanjang jalur saluran yang terkena. Tinggalkan kop selama 10 - 20 menit, dan lakukan 1 kali sehari.

Pembekaman pada daerah bokong dapat membantu menghilangkan dingin dan mengedarkan darah, membersihkan saluran, serta meredakan nyeri.
Titik-titik di sepanjang saluran yang terkena berperan penting dalam membersihkan saluran, menghilangkan dingin dan meredakan nyeri.
Titik bekam 2 : Ashi Point sepanjang saraf sciatica, Shenshu (BL23), dan Yaoyangguan (DU3) sebagai titik utama, dan sebagai titik skunder dapat digunakan titik-titik Huantiao (GB30), Weizhong (BL40), Chengshan (BL57), dan Tiaohou (ST38).

Pertama, lakukan pembekaman pada Ashi Point di sepanjang saraf sciatica, kemudian bekam pada titik-titik skunder. Biarkan kop selama 10 - 20 menit. Kedua, lakukan moksibasi pada Ashi Point selama 10 - 20 menit. Perawatan dilakukan 1 kali sehari.

Bekam dan moksibasi pada Ashi Point di sepanjang saraf sciatica dapat membantu menghangatkan saluran, menghilangkan dingin dan meredakan nyeri.
Titik Shenshu (BL23), dan Yaoyangguan (DU3) dapat digunakan untuk mengaktifkan Yang dan menghangatkan tubuh. Titik lainnya di sepanjang saluran dapat digunakan untuk menguatkan fungsi pembersihan saluran, menghilangkan dingin, dan meredakan nyeri.

BEKAM

Bekam adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang berarti “membuang darah.” Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah “hijamah.”Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “cupping.”


Secara populer bekam didefinisikan sebagai metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Sedangkan yang dimaksud dengan darah kotor adalah darah yang mengandung racun (toxin) atau darah statis yang menyumbat peredaran darah, mengakibatkan sistem peredaran darah tidak dapat berjalan dengan lancar sehingga akan mengganggu distribusi nutrisi dan imunitas seseorang, baik secara fisik maupun secara mental.

Penumpukan darah kotor banyak terjadi dibawah kulit. Jika darah kotor tersebut tidak segera dikeluarkan, maka tubuh akan melemah dan mudah diserang penyakit. Dan untuk menyembuhkan penyakitnya, tidak ada cara yang lebih efektif kecuali dengan mengeluarkan darah kotor tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa bekam adalah sebuah teknik detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh) yang efektif menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan menghilangkan sumber penyakitnya dan tidak memiliki efek samping.

Itulah fungsi bekam.